Selasa, 13 Desember 2011

P&ID ( Piping and Instrumentation Diagram ) merupakan sebuah alat bantu untuk menerangkan konssep desain dari suatu proses dan kebutuhan pabrik atua unit produksi yang perlu atau akan dibangun. Dalam pengelolahan semen pada PT. semen Gresik terdapat beberapa tahapan yaitu di antaranya :
Tahap I : Unit Crusher
Tahap II : Unit Raw Mill
Tahap III : Unit Kiln and Coal Mill
Tahap IV : Unit Finishing Mill
Tahap V : Unit Packer
Raw material adalah penentu awal kualitas semen yang dihasilkan. Input yang baik akan memudahlan proses mencapai hasil keluaran yang baik .Input yang kurang baik memerlukan effort lebih besar untuk mencapai hasil keluaran yang baik. Sebelum bahan-bahan utama semen seperti tanah liat dan batu kapur. Sebelum menginjak material ada tahapan yang bernama Tahap Crusher ( penggilingan bahan-bahan ). Kekerasan material berpengaruh terhadap proses size reduction-nya. Semakin keras material yang diproses, maka semakin mahal biaya yang diperlukan. Biasanya dalam satu areal tambang kekerasan bahan relatif sama karena biasanya umur geologis batuannya sama. Data kekerasan ini diperlukan untuk merancang alat-alat penggilingan seperti crusher dan raw mill, yang disesuaikan dengan bahan yang diolah. berpengaruh terhadap proses penggilingan dan pengeringan. Pada Ukuran bahan biasanya ukuran umpan raw mill (produk crusher) dipersyaratkan tidak boleh melebihi ukuran tertentu. Gangguan akibat ukuran partikel tidak sesuai akan berakibat pada efektifitas crusher berkurang à ukuran produk crusher besar-besar, umur alat akan berkurang, terutama bila digunakan crusher jenis hammer, dan kapasitas mill akan berkurang karena diperlukan efek size reduction yang lebih besar. Dalam rentang pengukuran seringkali ditemui data pengukuran yang berada diluar target/kisaran/range standar mutu. Pada kondisi normal, menurut teori pengendalian statistika hanya 1 dari 40 data atau sekitar 3% data diperbolehkan berada di luar desain (target). Penyimpangan data lebih dari 3% dikatakan memerlukan pengawasan lebih seksama karena kejadian penyimpangan ini cenderung akan selalu muncul.
Di bawah ini merupakan P&ID pada PT semen Gresik mengenai Raw Material di Tuban 1 :
Saat Limestone didapat dari Crusher yang akan dikendalikan oleh motor kemudian melewati Belt Conveyor ( BC6-BC8 ) yang penggeraknya juga adalah motor. Setelah itu, akan dimasukkan ke dalam Limestone ( selanjutnya akan ke tahap raw mill ). Dalam tahp Raw material ini ada 3 proses di dalamnya, yaitu Limestone, West pile & East pile, dan Silica/Iron. Pada West pile & East pile ini sama halnya dengan proses Limestone yaitu masuk ke dalam belt conveyor ( BC1-BC3 ) yan dilanjutkan ke dalam mix. Pada bahan-bahan silica/iron => belt conveyor ( AC1 ) dilanjutkan ke belt conveyor ( BC4-BC5 ). Dalam BC 5 ini terbagi menjadi pecahan yaitu Iron Sand dan Silica. Proses tersebut keempat bahan ini masuk ke dalam Raw mill dan prosesnya juga berjalan secara bersamaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar