Dalam manajemen modern, perencanaan produksi memegang salah satu peranan yang sangat penting. Dunia industri tidak saja dituntut untuk meningkatkan permintaan pasar melalui pemasaran semata-mata namun juga bagaimana menghasilkan produk secara efisien dengan kualitas yang memenuhi harapan konsumen. Dengan adanya perencanaan produksi yang baik, maka tuntutan ini akan dapat dipenuhi.
Sebuah perencanaan produksi akan berjalan dengan baik jika ditunjang dengan adanya persediaan bahan baku yang memadai. Dilain pihak persediaan bahan baku juga memberikan kontribusi biaya yang cukup besar sehingga komponen biaya ini juga perlu untuk dikendalikan. Melihat pentingnya fungsi perencanaan produksi dan pengendalian persediaan di atas, maka perlu adanya usaha untuk mengelolanya secara efisien untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Sebuah perencanaan produksi akan berjalan dengan baik jika ditunjang dengan adanya persediaan bahan baku yang memadai. Dilain pihak persediaan bahan baku juga memberikan kontribusi biaya yang cukup besar sehingga komponen biaya ini juga perlu untuk dikendalikan. Melihat pentingnya fungsi perencanaan produksi dan pengendalian persediaan di atas, maka perlu adanya usaha untuk mengelolanya secara efisien untuk mendapatkan hasil yang optimal.
1.      DEFINISI PRODUCTION AND INVENTORY MANAGEMENT
·        Suatu aktivitas yang meliputi design, operation dan control suatu sistem manufactur sampai  dengan distribusi produk jadi.
·        Adalah serangkaian rantai logistik yang meliputi :
- Tingkat retail
- Tingkat warehouse
- Tingkat manufacturing
Logistik
Adalah proses pengadaan bahan baku dimulai pengadaan, distribusi ke proses produksi, distribusi ke gudang  sampai distribusi barang jadi ke konsumen.
2.      FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PIM
- Kedekatan hubungan dengan orang
3.      RUANG LINGKUP PIM MELIPUTI :
- Supervision
- Production Planning
- Material Planning
- Scheduling
- Purchasing
- Inventory Control
4.      KEBIJAKAN PIM DITENTUKAN OLEH  :
 Strategi Product Positioning
- Strategi Process Positioning
- Strategi Pemilihan Teknologi
B. STRATEGI  PRODUCT  POSITIONING
·        Adalah kebijakan yang dipilih suatu industri dalam pembuatan produk
·        Ada 4 tipe industri dilihat dari Product Positioning :
- Make to Stock
- Make to Order
- Assemble to Order
- Engineer to Order
·        Detrerminan dari strategi Product Positioning :
1. Manufacturing Lead Time
2. Interval Waktu Konsumen mau menunggu
3. Tingkat Customization yand Diinginkan Customer
Ø  MAKE  TO  STOCK
 Adalah tipe industri yang membuat produk akhir untuk disimpan. Kebutuhan konsumen diambil dari persediaan di gudang
Ciri-ciri Make to Stock  :
- Standard Item, high volume
- Terus menerus dibuat, lalu disimpan
- Harga wajar
- Pengiriman dapat dilakukan segera
- Customer tidak mau menunggu
- Perlu adanya Safety Stock untuk mengatasi fluktuasi
Contoh :  Coca Cola, gula, semen, baut.
Ø  MAKE  TO ORDER
Adalah tipe industri yang membuat produk hanya untuk memenuhi pesanan
Ciri-ciri Make to  Order  :
- Inputnya bahan baku
- Biasanya untuk supply item dengan banyak jenis
- Harganya cukup mahal
- Lead time ditetapkan oleh konsumen/pesaing
- Perlu keahlian khusus
- Komponen bisa dibeli untuk persediaan
1.      ASSEMBLE  TO  ORDER
Adalah tipe industri yangg membuat produk dengan cara assembling hanya untuk memenuhi pesanan
Ciri-ciri Assemble to  Order  :
- Inputnya komponen
- Untuk suply item dengan banyak jenis
- Harganya cukup mahal
- Lead time ditetapkan oleg konsumen
2.      ENGINEER  TO  ORDER
Adalah tipe industri yang membuat produk untuk memenuhi pesanan khusus dimulai dari perancangan produksi sampai pengiriman produk.
Ciri-ciri Engineer to Order  :
- Produk sangat spesifik
- Lead time panjnag
- Harganya mahal
Contoh :  - Pesawat khusus
                - Alat kontrol
C. STRATEGI  PROCESS  POSITIONING
·        Adalah strategi yang dipilih suatu industri untuk menentukan jenis proses yang akan digunakan untuk menghasilkan produk.
·        Type industri ditinjau dari strategi Process Design  :
1. Flow Shop   :
 - Continous Flow
- Dedicated Repetitive
- Batch Flow
- Mixed Model Repetitive Flow
2. Job Shop
3. Fixed Site/Project
·        CONTINOUS  FLOW
  Untuk produk non-diskrit
  Hanya untuk 1 macam produk; biasanya liquid, powder, metal
  Contoh : minyak, baja, minuman
  Karakteristik :
            -  Fixed rate : tidak bisa diubah begitu saja
            -  Fasilitas dirancang untuk untuk 1 macam produk
            -  Tujuan : minimasi handling
            -  Perubahan mesin sangat mahal, umur panjang
            -  Pengadaan bahan baku harus kontinu
            -  Harga produk bsa murah
            -  Fixed Cost tinggi, Variable Cost rendah, Break Even Point (BEP) tinggi
·        REPETITIVE  DEDICATED
  Untuk part diskrit
  Untuk 1 macam produk dengan banyak variasi
  Perubahan tidak memerlukan waktu set up
  Contoh : - Sepatu merah/biru, dsb
                           - Kecap asin/manis, dsb
                           - Baju model pendek/panjang, dsb
        Karakteristik seperti pada Continous Flow
·        BATCH  FLOW
  Untuk part diskrit/non-diskrit
  Untuk  produk 1 macam dengan banyak variasi dengan urutan sama
  Penggantian produk memerlukan waktu set up
  Contoh  :  - Minuman : Coca Cola/Orange
                             - ABC : Kecap/Saus
                             - Obat : Obat Batuk/Antibiotik
  Karakteristik :
            -  Peralatan lebih general
            -  Kurang efisien
            -  Harus ada jadual untuk alat
            -  Peralatan harus di-adjust dahulu sebelum dipakai untuk produk lain
·        MIXED  MODEL 
  Untuk part diskrit
  Satu fasilitas tapi bisa untuk banyak jenis produk
  Waktu set up hampir nol
  Urutan pengerjaan berbeda
  Misal :
Model-1 di Work Stasion A - B - C
Model-2 di Work Stasion A - B - C - A - B – C (Jadi produk model-2 perlu 2 unit out put dari A)
  Contoh : baju 2 pita/5 pita
  Karakteristik :
            -  Peralatan termasuk general purpose
            -  Pekerja lebih fleksibel karena banyak keahlian 
            -  Waktu set up < waktu pembuatan 1 unit
            -  Kecepatan produksi = kecepatan permintaan dengan mengatur jumlah pekerja
·        JOB SHOP
  Produk diskrit, urutan dan ukuran berbeda
  Lay out by process
  Set up tinggi sehingga ongkos produksi tinggi
  Keahlian pekerja dituntut tinggi
  Mesin-mesin termasuk general purpose
  Ukuran pesanan kesil (small batch)
  Mampu menerima pesanan apapun
  Contoh  : BENGKEL : membuat prototype, jig, fixture
  Karakteristik :
-  Fasilitas dirancang untuk membuat N macam produk yang berukuran pesanan kecil
- Planning & Control ditentukan melalui flow line, sequence, priority, time, status, capacity, bottle neck
-  Beban tiap Work Station tidak seragam
-  WIP (Work in Process) tinggi karena antrian tinggi
-  Waktu pembuatan jauh lebih besar dari waktu operasi (karena waktu menunggu tinggi)
·        FIXED  SITE/PROJECT
  Untuk proyek dimana sumber daya dibawa ke lokasi
  Lay out : fixed/stationary
  Punya batas waktu tertentu
  Contoh : pembuatan kapal, konstruksi, telpon
  Karakteristik :
            -  Pekerja sangat ahli, independen
            -  Bekerja atas dasar lembar kerja
            -  Volume kecil
            -  Sumber daya harus tersedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar